Salah satu lagu bugis yang sering didendangkan orang tua di tanah bugis ketiga meninabobokkan anaknya adalah lagu ininnawa. Lagu ininnawa sarat dengan pesan moral sebagai cara orang bugis dalam menyikapi persoalan yang dihadapi atau dalam berinteraksi sosial. Dalam perjalanannya irama lagu ininnawa juga digunakan untuk mengajarkan anak tentang rukun shalat. Pertama kali saya mendengar lagu itu dilantungkan seorang santriwati dalam sebuah lomba 17-an yang diadakan di Lapangan Sepak Bola Mangkoso.
Irama lagu ininnawa memang sangat lembut nan menyentuh. Tak hanya lembut, ininnawa bahwa bisa diaplikasikan dalam syair lagu lain termasuk syair shalawat shalatullah salamullah. Tak heran jika ininnawa juga disebut sebagai shalawat versi bugis.
Saat ini lagu ininnawa kembali dipopulerkan oleh para musisi bugis-makassar era millenial yang mengcover lagu tersebut dengan berbagai aransement.
Sebenarnya apa sih pesan moral yang terkandung dalam lagu ininnawa? Dikutip dari situs telukbone.id, berikut syair, arti dan pesan moral pada syair lagu ininnawa.
ININNAWA SABBARA'E
ININNAWA SABBARA’E 2X
LOLONGENG GARE’ DECENG
ALA TOSABBARAEDE
PITU TAUNNA SABBARA’ 2X
TENGGINANG KULOLONGENG
ALA RIYASENGNGE DECENG
DECENG ENRE’KI RI BOLA 2X
TEJJALI TETAPPERE
ALA BANNA MASE-MASE
MASE-MASE IDI’NAGA 2X
RISURO MATTARANA
ALA MUTEA MABELA
MABELAMPI KUTIROKI 2X
MUJOPPA ALE-ALE
ALA MUTELLU SITINRO
TELLU MEMENGNGA SITINRO 2X
NYAWAKU NA TUBUKU
ALA PASSENGERENGNGEDE
SENGERENGMU PADA BULU 2X
ADATTA SILAPPAE
ALLA RUTTUNGENG MANENGNGI
Arti dan Makna Syair:
ININNAWA SABBARA’E 2X (Ketulusan dan Kesabaran)
LOLONGENG GARE’ DECENG (Konon Mendapatkan Kebaikan)
ALA TOSABBARAEDE (jua Orang Penyabar)
Bahwa ketulusan, kesabaran, dan ketabahan kita akan memperoleh kebaikan. Setiap pekerjaan apabila diawali dengan niat, dilakukan dengan tulus ikhlas niscaya akan memperoleh hasil. Ketabahan seseorang diukur dari kemampuannya dalam bersabar.
PITU TAUNNA SABBARA’ 2X (Tujuh Tahun Bersabar)
TENGGINANG KULOLONGENG (Belumlah Kudapatkan)
ALA RIYASENGNGE DECENG (Jua namanya Kebaikan)
Dalam mengarungi hidup, meskipun kita berusaha dan berikhtiar selama tujuh tahun lamanya, belum tentu kita bisa memperoleh apa yang diimpikan, apalagi kalau kita tidak berusaha maka harapan itu semakin jauh.
DECENG ENRE’KI RI BOLA 2X (Kebaikan Naiklah di Rumah)
TEJJALI TETAPPERE (Tanpa Tikar Permadani)
ALA BANNA MASE-MASE (Jua dalam Kesederhanaan)
Untuk memperoleh hasil yang diharapkan maka kebaikan itu harus dijemput. Kebaikan itu tidak akan datang dengan sendirinya bila kita tidak berusaha mencarinya. Oleh karenanya kita tidak boleh jenuh dan berputus asa meskipun disongsong dengan kesederhanaan hidup.
MASE-MASE IDI’NAGA 2X (Kesederhanaan inilah)
RISURO MATTARANA (Ditasbihkan Mengasuh Anak)
ALA MUTEA MABELA (Jua Engkau Tak Menjauh)
Meskipun kita hidup dalam kesederhanaan niscayalah bisa mendatangkan kebaikan yang diibaratkan seorang ibu mengasuh anaknya yang senantiasa berharap atas kebahagiaan hidup anaknya dikemudian hari.
MABELAMPI KUTIROKI 2X (Dari Jauh Kumelihatmu)
MUJOPPA ALE-ALE (Engka Berjalan Sendiri)
ALA MUTELLU SITINRO (Jua Engkau bertiga )
Kebaikan itu ibarat orang yang sedang berjalan, meskipun ia kelihatannya hanya sendiri, pada hakikatnya orang itu ditemani oleh tiga hal. Demikian juga kebaikan diliputi oleh tiga hal yakni niat,usaha, dan doa.
TELLU MEMENGNGA SITINRO 2X (Tiga memang saya jalan bersama)
NYAWAKU NA TUBUKU (Nyawaku, dan Tubuhku)
ALA PASSENGERENGNGEDE (Jua amal perbuatan)
Manusia adalah mahluk yang paling mulia diciptakan oleh Allah yang dikarunai cipta, rasa, dan karsa. Dalam tubuh manusia mengandung tiga hal tak terpisahkan, adalah nyawa, jasad, dan amal. Untuk mencapai kebaikan dan kebahagiaan, ketiganya harus bersanding dan terpelihara selama kita hidup di dunia.
SENGERENGMU PADA BULU 2X (Kebaikan Setinggi Gunung)
ADATTA SILAPPAE (Walau Satu Kata Saja)
ALLA RUTTUNGENG MANENGNGI (Semua Akan Runtuh)
Walaupun kebaikan dan amal perbuatan seseorang setinggi gunung, maka segalanya ia akan runtuh hanya dengan satu ucapan. Hal ini dimaksudkan agar dalam melakukan interaksi sosial prilaku dan tutur kata harus dijaga guna menghindari ketersinggungan orang lain. Oleh karena yang dikatakan manusia dilihat dari tutur kata, tingkah laku, dan perbuatannya.
Pesan Moral:
Lagu Ininnawa Sabbarae bertemakan kesabaran dan Ketabahan yang mengandung makna kesabaran dan ketabahan, serta doa akan memperoleh kebahagiaan dikemudian hari.
Adapun pesan moral pada Lagu Ininnawa Sabbarae adalah mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga moral, bersabar, tabah, berprilaku dengan tutur kata yang baik. Hidup sederhana, mensyukuri nikmat Allah.